Search

Minggu, 31 Oktober 2010

DUKUNGAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI PAPUA UNTUK TOUR PENGENALAN POTENSI WISATA DANAU SENTANI BAGI MAHASISWA DARI 5 KAMPUS DI JAYAPURA

Dancer at Asei Island
Woman in Abar Village
Anche Kaygere


Berawal dari tepian danau Sentani di lokasi FDS - Kalkhote pada hari sabtu tanggal 9 Oktober 2010, ada 70 orang mahasiswa dari 5 kampus yang terdiri dari : AKPARIS 45, UNCEN, USTJ, STIE Ottow Geisler, STT GKI, termasuk juara lomba Putra Putri Pariwisata Papua 2010 untuk terlibat dalam kegiatan Tour Pengenalan Potensi Wisata Danau Sentani bagi Kelompok Wisata Mahasiswa tahun 2010 di Kabupaten Jayapura.

Sebelum bertolak para mahasiswa diberikan wejangan singkat dan dilepaskan secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Bapak Drs. W.Rumbino. dan selanjutnya pengarahan tehnis dari Papua Tour Guides Community (PaTGom) oleh master guide Andre Liem dan Isak Windesi, untuk memberi instruksi mengenai perjalanan yang akan ditempuh serta obyek wisata yang akan disinggahi sesuai dengan Paket Wisata (SLT/FDS-04/PaTGom/2010) yang telah kami luncurkan waktu FDS ke-3. Kami juga menyanyikan Tanahku Papua yang dipimpin oleh Thyron Puhiri sebagai Escort PaTGom dan sempat juga kami tak lupa mengheningkan cipta sebentar bagi korban banjir bandang di Wasior pada 4 oktober 2010.

Tepat pada pukul 10.00 AM rombongan mahasiswa bergegas menaiki 2 kapal yang dipersiapkan yaitu: KM Onomi 1 & KM Onomi 2,. sambil berlayar dengan tujuan awal yaitu Puay khususnya KM Onomi 1 ada pengenalan diri setiap peserta dan asal kampus. Perjalanan menuju Puay menempuh waktu sekitar 45 menit. Obyek wisata Puay menyuguhkan pemandangan muara sungai Jaifuri dari 14 aliran sungai besar yang tertampung ke timur danau Sentani dan terus mengalir ke sungai Tami kemudian dari sana dimuntahkan ke samudera pasifik. Berdasarkan jadwal tarian isolo akan dihadirkan pada kesempatan ini, akan tetapi karena pelatih dari penari isolo menghadiri acara perjalanan 100 tahun Injil masuk di Yamna - Sarmi, pada tanggal 10-10-1910, sehingga tarian penyambutan diatas perahu Isolo tak dapat ditampilkan. Akan tetapi hal ini tidak mengurangi antusias dari para peserta.

Selanjutnya perjalanan menuju Kampung Ayapo ditempuh dalam waktu 30 menit. Di Ayapo, para peserta serius melihat-lihat rumah adat Obhe dan mendengarkan penjelasan mengenai struktur rumah adat di Ayapo selama 30 menit, kali ini kami hanya didampingi oleh Abuakho Korneles Modouw untuk membantu penjelasan di kampung-kampung, kemudian kami berjalan keluar dari rumah adat Obhe untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju kampung Abar.

Perjalanan menuju kampung Abar cukup memakan waktu yang lama. Sesampainya disana beberapa penari menyambut rombongan mahasiswa dengan Welcome Dance, kami melihat bahwa para peserta begitu senang dengan penyambutan ini, setelah menyaksikan tarian tersebut kami diarahkan ke rumah adat di Abar untuk menyaksikan cara pembuatan siempe oleh ibu-ibu yang kesehariannya dan mata pencahariannya bekerja sebagai pengrajin tanah liat (Siempe). Mereka juga telah mengikuti pelatihan di kota Menado, Sulawesi Utara selama 2 bulan, adapun kegiatan ini terjadi karena adanya interaksi komunikasi para pengunjung dan masyarakat yang empunya obyek wisata dalam keberlangsungan Paket Wisata pada waktu ada FDS 2010, maka CV. Kanonang Jaya sebagai pengusaha yang tertarik untuk mendukung pelatihan tersebut bagi 10 orang ibu-ibu dari Abar yang kiranya dukungan ini boleh memberi arti bagi peningkatan ekonomi kerakyatan.

Selanjutnya kami mendapatkan penjelasan dari bapak Naftali Felle tentang Siempe dan kampung Abar secara umum dan dibantu Andre Liem dari PaTGom. Sebagai dokumentasi tanggapan, kami dari Escort PaTGom juga mewawancarai salah satu peserta Tour yaitu Juara satu Putri Pariwisata Papua 2010, Aloysia Kristiani Fufuratu untuk memberikan kesan cara pembuatan siempe secara tradisional yang unik dan mencoba praktek pembuatannya. Setelah itu kami disuguhi makan siang oleh kelompok ibu-ibu kuliner setempat yang dibina oleh Charles Toto dari Papua Jungle Chef Community dengan menu yang disajikan antara lain : Gabus roasted Lake Sentani, Stick Nugget Gabus Abar, Vegetable Phakoe Nendali, Noddle Crispy Hosena Island, Taro Ball Gabus and Mushrom Kroket Ifale dan dilengkapi dengan ketupat serta menikmati khasnya papeda yang diproses langsung dalam siempe yang ternyata rasanya maknyus tra bisa bilang sudah,apa lagi disantap dengan kuah ikan gabus andalan danau Sentani. Minuman pelepas dahaga juga tersedia dengan kemasan apik selera tambah. Setelah makan siang para mahasiswa melihat siempe yang unik-unik dan membelinya.

Perjalanan selanjutanya kami menuju ke Ifale, di Ifale kami melihat sebuah peninggalan budaya yaitu Tifa yang berumur dari ke 199 generasi yang masih ada hingga saat ini, dahulu tifa ini hanya boleh di sentuh oleh kaum pria. Kemudian kami melanjutkan perjalanan,pulau Asey adalah tempat terakhir yang akan kami kunjungi pada kegiatan tour ini dan rupanya kami disambut juga dengan welcome dance yang tak kalah menarik dan serunya dengan di Abar. Tetapi sebenarnya fokus kegiatan terutama melihat cara pembuatan lukisan kulit kayu khombou hingga hasil akhir dari kerajinan kulit kayu khombou ini, proses pembuatan dipraktekkan langsung oleh Anche Kaigere, terlihat para peserta begitu antusias melihat aksinya. Selain itu, kami masih disuguhkan sebuah tarian yang dibawakan oleh perkumpulan tari di kampung Asey ini, tarian yang mereka bawakan ini rencananya akan ditampilkan minggu depan dalam festival di Bali. Beberapa menit yang tersisa ada Shoping time, para peserta sempat berbelanja berbagai bentuk kerajinan khombou.

Akhirnya, kami pun beranjak dari Asey menuju ke Restoran Dapur Papua, sampai disana kami masih disuguhkan Tea Time dengan snack menu lokal. Tidak terasa matahari sudah terbenam dan waktu menjelang malam yang tidak biasa kami akhiri pada setiap tour di danau, dikarenakan KM Onomi 1 bermasalah dengan hanya satu mesin saja yang berfungsi sehingga terjadi kelambatan, kiranya hal ini bisa diperhatikan dinas terkait. Foi Moi,

Tulisan ini kami ceriterakan bersama atas nama Escort PaTGom yaitu : Rian Budiman,Luna Prasari,Theresia Rerung.