Search

History


Dari Program Traveling sampai Tourism Goes to School

            Rupanya pengembangan Pariwisata di Papua masih tersendat-sendat berhubung strategi pemahaman belum mencapai ke tingkat implementasi yang jelas. Hal ini merupakan api dalam sekam bila terus menerapkan metoda yang selama ini baku tanpa mempedulikan muatan lokal dalam suatu pengembangan obyek wisata, dan kendala ini kurang dipahami oleh siapapun karena ada kehampaan dalam ruang kosong itu, dan disayangkan bila diambil alih oleh tangan-tangan yang tidak jelas. Berarti bagaikan satu ember yang diisi dengan air tetapi tidak akan pernah penuh karena ternyata ember yang dipakai itu  bocor terus sehingga airnya merembes kemana-mana ,tanpa ada yang bertanggung jawab untuk menampungnya.
           Problematika ini menjadi dilematis dalam pengembangan Pariwisata ditanah Papua bila pengembangan SDM Papua tidak bisa mencapai titik pemahaman standart yang harus melewati proses pengembangan Pariwisata berkelanjutan,yang nyatanya harus melewati proses jangka panjang. Maka kami mencoba dengan pemikiran awal ketika itu ada kurikulum ekstrakurikuler tahun 2008 di SMA Negeri 1 Sentani dalam bentuk “Program Traveling dimana siswa diberi pemahaman Pariwisata lewat kegiatan paket wisata yang ada disekitar Kabupaten Jayapura . “Ucapan Terima Kasih” kami haturkan kepada seorang guru, sdri. Agustha H. Kopeuw yang telah membuka diri kepada Papua Tour Guides Community atau PaTGom untuk memulai pemikiran ini dimana tanpa mempedulikan honor atau layaknya tenaga sukarelawan, kami telah berbuat sesuatu dan tahun ini dengan Khenambay Education Center (Khenambay English Course/LKP Khenambay) yang dirintis secara rutin oleh sdr. John Hallatu untuk konsentrasi pemahaman English Guiding Lesson  sehingga hal ini diharapkan menjadi pedoman bahwa “Tourism Goes to School” yang telah kami terapkan  dalam mendukung Festival Danau Sentani 2010 di Kabupaten Jayapura dapat menjadi indikator pemahaman dan pengembangan wisata sesuai dengan karakter obyek wisata di tempat lain di Papua.
           Sertifikasi sebagai Escort PaTGom telah diberikan atas nama Ketua Panitia FDS ke-3 yaitu Ir.Anna Saway. Dimana pelatihan secara serius dengan metoda pengalaman bertahun-tahun dilapangan serta kolaborasi potensi muatan lokal oleh para narasumber  PaTGom dan Asita, telah kami terapkan pada tanggal 10 sampai 14 Mei. Dimana tanggal 15 Mei kami lakukan Sentani Overland Tour dengan Bus dari BPKB Provinsi Papua di Sentani – Situs Tutari Doyo – Tugu McArthur Ifar Gunung – Trekking ke Kampung Harapan – Kalkhote, dan dilanjutkan kembali pada 28 Mei 2010 sekaligus Launching paket wisata  Sentani Lake Tour dengan KM Onomi yang dilalui dari Pantai Toware – Donday – Abar – Ifale – Asey – Pantai Kalkhote.
             Adapun pengembangan bidang kuliner bagi pemberdayaan masyarakat telah kami terapkan di kampung Abar sebagai titik pemberhentian untuk makan siang dalam paket wisata Danau Sentani. Berhubung didalam kegiatan PaTGom, kami telah merintis pemahaman Pariwisata lewat Papua Jungle Chef Community atau PJCC yang dikelola oleh sdr.Charles Toto maka dengan demikian menu-menu lokal yang pernah dihidangkan akan menjadi acuan bagi proses pembelajaran di sekolah juga, terutama Escort PaTGom. 
           Diharapkan juga Tourism Goes to School dapat menjalinkan interaksi disegala aspek antara masyarakat empunya obyek wisata, pemerintah dan Escort PaTGom sebagai komunitas anak-anak sekolah yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan mendalami implementasi tehnik Pramuwisata dan etika yang diajarkan oleh PaTGom sejak dini, niscaya dapat memberi kontribusi terciptanya titik-titik potensial obyek wisata yang dapat membuka peluang adanya pengembangan  paket-paket wisata baru di Papua. Kiranya hal ini hanya sebagai penjelasan awal untuk mengisi situs kami tourismgoestoschool.blogspot.com, dalam memenuhi kegiatan yang telah kami terapkan dan berjalan secara alamiah menurut instink yang kira-kira demikian adanya. Kiranya juga sebagai manusia dan keterpanggilan sebagai anak-anak negeri yang mencintai tanah Papua bila dipupuk dari awal akan tercipta bibit dan bobot SDM Pariwisata yang handal dan kelak mereka akan berdiri digaris depan untuk menciptakan nilai-nilai keberpihakan dalam dunia Pariwisata di tanah Papua, negeri yang kaya raya tetapi penuh dengan segala misteri yang masih terpendam.  God Bless Papua. ( Andre Liem )